Diabetes bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Seseorang seharusnya tidak memperlakukannya dengan ringan jika dia telah memastikan untuk menjadi penderita diabetes. Selain obat, tes urine dan olahraga adalah dua hal yang tidak bisa dilewati. Mengapa? Silahkan baca terus
Bila seseorang menderita diabetes, dia akan dipantau dengan menguji gula darah daripada tes urine normal. Namun, penderita diabetes dan tekanan darah tinggi membuat mereka lebih rentan terhadap kerusakan ginjal. Hal ini karena penelitian telah menunjukkan bahwa hipertensi dan diabetes adalah penyebab utama gagal ginjal di Amerika Serikat dan Jepang, kedua negara dengan tingkat kegagalan ginjal tertinggi di dunia.
Tes urine, di mana strip tes khusus dicelupkan ke dalam sampel urin, akan mengungkapkan jika urine memiliki jumlah mikroalbuminuria atau albumin abnormal, protein. Hasil positif bisa menjadi indikasi awal gagal ginjal. Deteksi dini dapat membantu kondisi pasien melalui perubahan gaya hidup dan pengobatan.
Pasien berisiko tinggi diabetes dan hipertensi harus diskrining setiap tahun untuk mikroalbuminuria, yang bebas dari gangguan dan terjangkau. Apalagi perawatan tersedia jika kondisinya terdeteksi.
Latihan moderat seperti berjalan kaki atau bersepeda untuk bekerja setiap hari, dapat membantu penderita diabetes tetap hidup, meski latihan olahraga juga lebih giat. Sebuah penelitian Finlandia, yang diterbitkan pada tahun 2004 di jurnal American Heart Association Circulation, melaporkan bahwa kerja aktif sedang dikaitkan dengan penurunan 9 persen kematian kardiovaskular dan kerja aktif dikaitkan dengan penurunan 40 persen pada kematian jantung atau stroke. Orang yang berlari, bersepeda dengan berat atau berlari di waktu senggang mereka 33 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal dibandingkan dengan 17 persen penurunan risiko senam moderat.
Studi tersebut meninjau data pada 3.316 orang berusia 25 sampai 74 tahun yang memiliki diabetes tipe-2 yang telah mengisi survei ekstensif mengenai kebiasaan kesehatan dan rekreasi mereka. Mereka mendefinisikan komuter ringan seperti menggunakan transportasi bermotor, komuter moderat berjalan atau bersepeda hingga 29 menit setiap hari dan perjalanan aktif seperti berjalan kaki atau bersepeda 30 menit atau lebih dalam sehari. Kegiatan santai ringan termasuk membaca atau menonton televisi sementara aktivitas moderat mencakup lebih dari 4 jam setiap minggu berjalan, bersepeda atau berkebun ringan.
Diabetes tipe-2 dapat dicegah atau setidaknya ditunda oleh aktivitas fisik dan diet sehat. Orang-orang ini, oleh karena itu, perlu mencari cara untuk membangun aktivitas ke dalam pekerjaan mereka, perjalanan mereka ke dan dari tempat kerja dan juga waktu senggang mereka. Aktivitas fisik saat bepergian adalah salah satu cara termudah dan paling tidak memakan waktu untuk mempromosikan kesehatan.
Semoga temuan di atas bisa mengubah perspektif orang yang terlalu sering hanya memikirkan latihan fisik waktu luang atau kegiatan aerobik lainnya.
Bila seseorang menderita diabetes, dia akan dipantau dengan menguji gula darah daripada tes urine normal. Namun, penderita diabetes dan tekanan darah tinggi membuat mereka lebih rentan terhadap kerusakan ginjal. Hal ini karena penelitian telah menunjukkan bahwa hipertensi dan diabetes adalah penyebab utama gagal ginjal di Amerika Serikat dan Jepang, kedua negara dengan tingkat kegagalan ginjal tertinggi di dunia.
Tes urine, di mana strip tes khusus dicelupkan ke dalam sampel urin, akan mengungkapkan jika urine memiliki jumlah mikroalbuminuria atau albumin abnormal, protein. Hasil positif bisa menjadi indikasi awal gagal ginjal. Deteksi dini dapat membantu kondisi pasien melalui perubahan gaya hidup dan pengobatan.
Pasien berisiko tinggi diabetes dan hipertensi harus diskrining setiap tahun untuk mikroalbuminuria, yang bebas dari gangguan dan terjangkau. Apalagi perawatan tersedia jika kondisinya terdeteksi.
Latihan moderat seperti berjalan kaki atau bersepeda untuk bekerja setiap hari, dapat membantu penderita diabetes tetap hidup, meski latihan olahraga juga lebih giat. Sebuah penelitian Finlandia, yang diterbitkan pada tahun 2004 di jurnal American Heart Association Circulation, melaporkan bahwa kerja aktif sedang dikaitkan dengan penurunan 9 persen kematian kardiovaskular dan kerja aktif dikaitkan dengan penurunan 40 persen pada kematian jantung atau stroke. Orang yang berlari, bersepeda dengan berat atau berlari di waktu senggang mereka 33 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal dibandingkan dengan 17 persen penurunan risiko senam moderat.
Studi tersebut meninjau data pada 3.316 orang berusia 25 sampai 74 tahun yang memiliki diabetes tipe-2 yang telah mengisi survei ekstensif mengenai kebiasaan kesehatan dan rekreasi mereka. Mereka mendefinisikan komuter ringan seperti menggunakan transportasi bermotor, komuter moderat berjalan atau bersepeda hingga 29 menit setiap hari dan perjalanan aktif seperti berjalan kaki atau bersepeda 30 menit atau lebih dalam sehari. Kegiatan santai ringan termasuk membaca atau menonton televisi sementara aktivitas moderat mencakup lebih dari 4 jam setiap minggu berjalan, bersepeda atau berkebun ringan.
Diabetes tipe-2 dapat dicegah atau setidaknya ditunda oleh aktivitas fisik dan diet sehat. Orang-orang ini, oleh karena itu, perlu mencari cara untuk membangun aktivitas ke dalam pekerjaan mereka, perjalanan mereka ke dan dari tempat kerja dan juga waktu senggang mereka. Aktivitas fisik saat bepergian adalah salah satu cara termudah dan paling tidak memakan waktu untuk mempromosikan kesehatan.
Semoga temuan di atas bisa mengubah perspektif orang yang terlalu sering hanya memikirkan latihan fisik waktu luang atau kegiatan aerobik lainnya.